Abses (Abscess) adalah kumpulan nanah yang menumpuk di dalam jaringan tubuh. Tanda dan gejala abses meliputi kemerahan, nyeri, rasa hangat, dan pembengkakan. Pembengkakan mungkin terasa berisi cairan saat ditekan. Area kemerahan sering melampaui area pembengkakan.
Biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Bakteri yang paling umum adalah Staphylococcus aureus yang resisten terhadap methicillin. Diagnosis abses kulit biasanya dibuat berdasarkan penampilannya dan dipastikan dengan pembedahan. Pencitraan USG mungkin berguna bila diagnosis tidak jelas. Pada abses di sekitar anus, computer tomography (CT) dapat penting untuk mencari infeksi yang lebih dalam.
Perawatan standar untuk sebagian besar abses kulit atau jaringan lunak adalah pembedahan dan drainase, serta penggunaan antibiotik. Aspirasi nanah dengan jarum sering tidak cukup.
Abses kulit sering terjadi dan menjadi lebih umum dalam beberapa tahun terakhir. Faktor risiko termasuk penggunaan narkoba suntik, dengan prevalensi mencapai 65 % di antara pengguna. Pada tahun 2005 di Amerika Serikat, 3,2 juta orang mengunjungi unit gawat darurat karena abses. Di Australia, sekitar 13.000 orang dirawat di rumah sakit pada tahun 2008 karena kondisi tersebut.
○ Perlakuan Pengobatan abses dengan obat yang dijual bebas sulit dilakukan pada banyak kasus. Jika gejala seperti demam dan menggigil muncul di seluruh tubuh, segera konsultasikan ke dokter.
An abscess is a collection of pus that has built up within the tissue of the body. Signs and symptoms of abscesses include redness, pain, warmth, and swelling. The swelling may feel fluid-filled when pressed. The area of redness often extends beyond the swelling. Carbuncles and boils are types of abscess that often involve hair follicles, with carbuncles being larger.
☆ AI Dermatology — Free Service Pada hasil Stiftung Warentest tahun 2022 dari Jerman, kepuasan konsumen terhadap ModelDerm hanya sedikit lebih rendah dibandingkan dengan konsultasi telemedis berbayar.
kista epidermal meradang (inflamed epidermal cyst). Bintik hitam tersebut berhubungan dengan kista yang mendasarinya.
Dalam kasus pembengkakan pipi ini, kemungkinan adanya kista epidermis juga perlu dipertimbangkan.
Abses (Abscess) yang parah dapat meninggalkan bekas luka. Eritema minimal di sekitar lesi menunjukkan bahwa infeksi sedang dalam tahap resolusi.
Abses (Abscess) – lima hari setelah sayatan dan drainase.
Titik hitam pada bagian atas bisul menandakan epidermal cyst.
Banyak orang mengunjungi ruang gawat darurat karena infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri. Staphylococcus aureus adalah kuman utama di balik infeksi ini, dan infeksi ini semakin sulit diobati karena munculnya community-associated methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Acute bacterial skin and skin-structure infections are a common reason for seeking care at acute healthcare facilities, including emergency departments. Staphylococcus aureus is the most common organism associated with these infections, and the emergence of community-associated methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) has represented a considerable challenge in their treatment.
Staphylococcus aureus dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan responsnya terhadap antibiotik: methicillin-sensitive Staphylococcus aureus (MSSA) dan methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Selama beberapa dekade terakhir, karena evolusi bakteri dan penggunaan antibiotik yang berlebihan, resistensi S. aureus terhadap antibiotik telah meningkat, yang menyebabkan peningkatan tingkat infeksi MRSA secara global. According to the sensitivity to antibiotic drugs, S. aureus can be divided into methicillin-sensitive Staphylococcus aureus (MSSA) and methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA). In recent decades, due to the evolution of bacteria and the abuse of antibiotics, the drug resistance of S. aureus has gradually increased, the infection rate of MRSA has increased worldwide.
To review the salient features of the management of severe skin and soft tissue infections (SSTIs), including toxic shock syndrome, myonecrosis/gas gangrene, and necrotizing fasciitis.
Biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Bakteri yang paling umum adalah Staphylococcus aureus yang resisten terhadap methicillin. Diagnosis abses kulit biasanya dibuat berdasarkan penampilannya dan dipastikan dengan pembedahan. Pencitraan USG mungkin berguna bila diagnosis tidak jelas. Pada abses di sekitar anus, computer tomography (CT) dapat penting untuk mencari infeksi yang lebih dalam.
Perawatan standar untuk sebagian besar abses kulit atau jaringan lunak adalah pembedahan dan drainase, serta penggunaan antibiotik. Aspirasi nanah dengan jarum sering tidak cukup.
Abses kulit sering terjadi dan menjadi lebih umum dalam beberapa tahun terakhir. Faktor risiko termasuk penggunaan narkoba suntik, dengan prevalensi mencapai 65 % di antara pengguna. Pada tahun 2005 di Amerika Serikat, 3,2 juta orang mengunjungi unit gawat darurat karena abses. Di Australia, sekitar 13.000 orang dirawat di rumah sakit pada tahun 2008 karena kondisi tersebut.
○ Perlakuan
Pengobatan abses dengan obat yang dijual bebas sulit dilakukan pada banyak kasus. Jika gejala seperti demam dan menggigil muncul di seluruh tubuh, segera konsultasikan ke dokter.