Anetoderma
https://en.wikipedia.org/wiki/Anetoderma
☆ AI Dermatology — Free ServicePada hasil Stiftung Warentest tahun 2022 dari Jerman, kepuasan konsumen terhadap ModelDerm hanya sedikit lebih rendah dibandingkan dengan konsultasi telemedis berbayar. relevance score : -100.0%
References
Anetoderma 32809440 NIH
Anetoderma adalah kondisi asimtomatik di mana area kulit tertentu menjadi kendur akibat kerusakan serat elastis. Daerah‑daerah tersebut dapat tampak sebagai cekungan bulat atau oval, bintik‑bintik keriput, bercak, atau tonjolan seperti kantung, dengan batas kulit yang tampak normal. Warnanya dapat bervariasi, antara warna kulit, putih, abu‑abu, coklat, atau biru, dan ukurannya berkisar dari bercak sangat kecil hingga yang lebih besar. Anetoderma biasanya muncul pada batang tubuh dan di sekitar anggota tubuh utama. Setelah muncul, lesi cenderung bertahan sekitar 15 tahun. Tidak ada laporan perbaikan spontan yang diketahui.
Anetoderma is a benign disorder of elastolysis, causing well-circumscribed, focal areas of flaccid skin. The localized areas of slack skin can present clinically as round to oval atrophic depressions, wrinkled macules, patches, or herniated sac-like protrusions with a surrounding border of normal skin. The lesions can be a variety of colors from skin-colored, white, grey, brown, or blue, and the size can range from millimeters to centimeters. Anetoderma most commonly presents on the trunk and proximal extremities. Once present, the disease tends to be active for at least 15 years. No reports of spontaneous regression have occurred.