Eksim Herpeticum (Eczema herpeticum) adalah infeksi menyebar yang jarang namun parah, biasanya terjadi pada area kulit yang rusak akibat, misalnya, dermatitis atopik, luka bakar, penggunaan steroid topikal, atau eksim dalam jangka panjang.
Kondisi menular ini muncul sebagai banyak vesikel yang menempel pada kulit dengan dermatitis atopik, sering kali disertai demam dan limfadenopati. Eksim herpeticum dapat mengancam nyawa bayi.
Kondisi ini paling sering disebabkan oleh virus herpes simpleks. Penyakit ini dapat diobati dengan obat antivirus sistemik, seperti Acyclovir.
○ Diagnosis dan Pengobatan Kesalahan diagnosis sebagai lesi eksim (dermatitis atopik, dll.) serta penggunaan salep steroid dapat memperburuk lesi. #Acyclovir #Fancyclovir #Valacyclovir
Eczema herpeticum is a rare but severe disseminated infection that generally occurs at sites of skin damage produced by, for example, atopic dermatitis, burns, long term usage of topical steroids or eczema. It is also known as Kaposi varicelliform eruption, Pustulosis varioliformis acute and Kaposi-Juliusberg dermatitis.
☆ AI Dermatology — Free Service Pada hasil Stiftung Warentest tahun 2022 dari Jerman, kepuasan konsumen terhadap ModelDerm hanya sedikit lebih rendah dibandingkan dengan konsultasi telemedis berbayar.
Awalnya sering disangka dermatitis atopik, padahal sebenarnya penyakit ini adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus herpes. Penyakit ini ditandai dengan lesi berkelompok berupa lepuh kecil dan kerak yang memiliki bentuk serupa.
Sering disalahartikan sebagai dermatitis atopik.
Karena merupakan infeksi virus herpes, ciri khasnya meliputi lepuh dan kerak.
Dalam sebagian besar kasus Eksim Herpeticum (Eczema herpeticum), biasanya terdapat dermatitis atopik. Jika banyak lepuh kecil muncul secara tiba‑tiba tanpa riwayat cedera, diagnosis infeksi virus herpes simpleks harus dipertimbangkan.
Berbeda dengan dermatitis atopik yang mencakup berbagai jenis lesi, infeksi virus herpes simpleks menghasilkan lesi yang relatif seragam.
Eczema herpeticum (EH) adalah infeksi kulit yang meluas, disebabkan oleh virus herpes simpleks pada penderita dermatitis atopik. Biasanya muncul secara tiba‑tiba dengan vesikel‑vesikel berisi cairan (lepuh) serta erosi yang disertai koreng pada area yang rawan eksim. Gejalanya dapat meliputi demam, pembengkakan kelenjar getah bening, atau rasa tidak enak badan. EH dapat berkisar dari bentuk ringan dan sementara pada orang dewasa yang sehat hingga bentuk yang sangat serius, terutama pada anak‑anak, bayi, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Memulai pengobatan antivirus secara dini dapat memperpendek durasi kasus ringan dan mencegah komplikasi pada kasus yang parah. Eczema herpeticum (EH) is a disseminated cutaneous infection with herpes simplex virus that develops in a patient with atopic dermatitis. EH typically presents as a sudden onset eruption of monomorphic vesicles and punched-out erosions with hemorrhagic crusts over eczematous areas. Patients may have systemic symptoms, such as fever, lymphadenopathy, or malaise. Presentation ranges from mild and self-limiting in healthy adults to life-threatening in children, infants, and immunocompromised patients. Early treatment with antiviral therapy can shorten the duration of mild disease and prevent morbidity and mortality in severe cases.
Seorang anak perempuan berusia 8 tahun dengan dermatitis atopik datang dengan keluhan lepuh merah yang gatal dan menonjol, dengan lekukan kecil di tengahnya. Tes menunjukkan bahwa ia terinfeksi virus herpes simpleks tipe 1. An 8-year-old girl with atopic dermatitis came in with a widespread outbreak of itchy, raised, red blisters with a small indentation in the center. Tests showed she had herpes simplex virus type 1.
Kondisi menular ini muncul sebagai banyak vesikel yang menempel pada kulit dengan dermatitis atopik, sering kali disertai demam dan limfadenopati. Eksim herpeticum dapat mengancam nyawa bayi.
Kondisi ini paling sering disebabkan oleh virus herpes simpleks. Penyakit ini dapat diobati dengan obat antivirus sistemik, seperti Acyclovir.
○ Diagnosis dan Pengobatan
Kesalahan diagnosis sebagai lesi eksim (dermatitis atopik, dll.) serta penggunaan salep steroid dapat memperburuk lesi.
#Acyclovir
#Fancyclovir
#Valacyclovir