Grover disease

Grover disease adalah kondisi yang muncul secara tiba‑tiba berupa bintik‑bintik merah gatal pada batang tubuh, dan sering terjadi pada pria lanjut usia.

☆ AI Dermatology — Free Service
Pada hasil Stiftung Warentest tahun 2022 dari Jerman, kepuasan konsumen terhadap ModelDerm hanya sedikit lebih rendah dibandingkan dengan konsultasi telemedis berbayar.
      References Grover Disease (Transient Acantholytic Dermatosis) 19722762
      Grover disease, juga dikenal sebagai dermatosis akantolitik sementara, adalah ruam yang muncul berupa benjolan berisi cairan pada bagian atas tubuh, terutama pada pria kulit putih berusia lanjut. Lesi sering terasa gatal namun tidak berlangsung lama. Ada empat pola perubahan jaringan yang berbeda pada Grover disease, dan hal ini dikaitkan dengan berbagai penyakit, seperti kanker darah. Penyakit ini sulit dilacak dan diobati karena cenderung datang dan pergi dengan sendirinya. Karena Grover disease sering dikaitkan dengan kondisi kulit dermatologis dan nondermatologis lainnya, penting untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit penyerta lainnya, termasuk keganasan hematopoietik.
      Grover disease, also known as transient acantholytic dermatosis, is a rash that appears as bumps filled with fluid on the upper body, mainly in older white men. It's often itchy but doesn't last long. There are 4 different patterns of tissue changes in Grover disease, and it has been linked to various illnesses, like blood cancers. It can be hard to track and treat because it tends to come and go on its own. Because Grover disease has been associated frequently with other dermatologic and nondermatologic skin conditions, to rule out other concomitant disorders, including hematopoietic malignancies is essential.
       Management and Treatment of Grover’s Disease: A Case Report and Review of Literature 35573509 
      NIH
      Laporan ini membahas kasus Grover's disease, sebuah kondisi yang jarang terjadi, pada seorang pria kulit putih berusia 80 tahun yang mengalami ruam di dadanya selama tiga hingga empat bulan terakhir. Ia memiliki riwayat hipertensi, hiperkolesterolemia, radang sendi lutut, refluks asam kronis, takikardia, kanker prostat sebelumnya, dan sindrom kaki gelisah. Pada awalnya, ia mengalami ruam yang gatal, merah, dan bergelombang, terutama pada bagian atas tubuh. Meskipun telah menggunakan berbagai krim dan losion, gejalanya tidak kunjung membaik. Setelah memeriksakan diri ke dokter kulit dan menjalani biopsi kulit, diagnosis Grover's disease dipastikan. Ia kemudian dirawat dengan krim steroid selama dua minggu.
      This case report details a rare case of Grover's disease in an 80-year-old Caucasian male complaining of a rash across his chest over the last three to four months. The patient has a past medical history of essential hypertension, hyperlipidemia, osteoarthritis of the knee, chronic gastroesophageal reflux disease (GERD), supraventricular tachycardia, status post prostate cancer, and restless legs syndrome. During his initial evaluation, he was found to have a pruritic, erythematous, papular rash most notably along his upper trunk and chest. The patient utilized multiple lotions, emollients, and anti-itch creams with minimal relief of his symptoms and presentation. Following a referral to Dermatology, a biopsy of the rash was conducted, which revealed intraepidermal acantholysis, the hallmark finding for a diagnosis of Grover's disease. Subsequently, he was treated with a topical triamcinolone acetonide 0.1% cream for 14 days.