Keratoacanthoma - Keratoakantoma
https://en.wikipedia.org/wiki/Keratoacanthoma
☆ AI Dermatology — Free ServicePada hasil Stiftung Warentest tahun 2022 dari Jerman, kepuasan konsumen terhadap ModelDerm hanya sedikit lebih rendah dibandingkan dengan konsultasi telemedis berbayar. 

Ciri khas Keratoakantoma (Keratoacanthoma)

Kasus ini penampilannya mirip kutil.
relevance score : -100.0%
References
An Updated Review of the Therapeutic Management of Keratoacanthomas 36588786 NIH
Keratoacanthoma (KA) adalah tumor kulit yang umum, dikenal karena pertumbuhannya yang cepat dan dapat mengalami regresi secara spontan. Biasanya terjadi pada pria usia lanjut dan berkulit putih dengan riwayat paparan sinar matahari. Meskipun operasi pengangkatan dengan eksisi atau bedah mikrografik Mohs merupakan pilihan pengobatan yang umum, tersedia berbagai pilihan terapi lain.
Keratoacanthoma (KA) is a common cutaneous tumor characterized by rapid growth and possible spontaneous regression. It most commonly affects older, fair-skinned males with significantly sun damaged skin. Although surgical removal with excision or Mohs micrographic surgery remains the standard of therapy, there are many alternative therapeutic modalities that can be utilized.
A Clinical, Histopathological and Immunohistochemical Approach to the Bewildering Diagnosis of Keratoacanthoma 25191656 NIH
Keratoacanthoma (KA) adalah tumor berderajat rendah yang berasal dari kelenjar tertentu pada kulit dan menampakkan kemiripan dengan squamous cell carcinoma (SCC) pada pemeriksaan mikroskopik. Saat ini masih ada perdebatan mengenai apakah KA harus diklasifikasikan sebagai varian SCC invasif.
Keratoacanthoma (KA) is a comparatively common low-grade tumor that initiates in the pilo-sebaceous glands and pathologically mimics squamous cell carcinoma (SCC). Essentially, strong debates confirm classifying keratoacanthoma as a variant of invasive SCC. The clinical behavior of KA is hardly predictable and the differential diagnosis of keratoacanthoma and other conditions with keratoacanthoma-like pseudocarcinomatous epithelial hyperplasia is challenging, both clinically and histopathologically.
Intralesional Treatments for Invasive Cutaneous Squamous Cell Carcinoma 38201585 NIH
Cutaneous squamous cell carcinoma (cSCC) adalah jenis kanker kedua yang paling umum menyerang manusia, terutama pada lansia. Pembedahan biasanya dipilih untuk mengobati cSCC, namun pada pasien yang tidak dapat atau tidak ingin menjalani operasi, pilihan lain seperti perawatan intralesi dapat dipertimbangkan. Perawatan intralesi tradisional (methotrexate atau 5-fluorouracil) telah lama digunakan, namun kini sedang diteliti pendekatan baru seperti imunoterapi intralesi dan viroterapi oncolytic. Berikut ini kami ulas berbagai pengobatan intralesi untuk cSCC, mulai dari metode klasik hingga strategi mutakhir.
Cutaneous squamous cell carcinoma (cSCC) is the second most frequent cancer in humans, and it is especially common in fragile, elderly people. Surgery is the standard treatment for cSCC but intralesional treatments can be an alternative in those patients who are either not candidates or refuse to undergo surgery. Classic intralesional treatments, including methotrexate or 5-fluorouracil, have been implemented, but there is now a landscape of active research to incorporate intralesional immunotherapy and oncolytic virotherapy into the scene, which might change the way we deal with cSCC in the future. In this review, we focus on intralesional treatments for cSCC (including keratoacanthoma), from classic to very novel strategies.
Di bawah mikroskop, Keratoakantoma (Keratoacanthoma) sangat mirip dengan karsinoma sel skuamosa. Meskipun beberapa ahli patologi mengklasifikasikan Keratoakantoma (Keratoacanthoma) sebagai entitas yang berbeda dan bukan keganasan, sekitar 6 % kasusnya dapat berkembang menjadi karsinoma sel skuamosa yang invasif dan agresif secara klinis dan histologis.
○ Diagnosis dan Pengobatan
#Dermoscopy
#Skin biopsy