Livedoid vasculitis - Vaskulitis Livedoidhttps://en.wikipedia.org/wiki/Livedoid_vasculitis
Vaskulitis Livedoid (Livedoid vasculitis) adalah penyakit kulit kronis yang umumnya menyerang wanita muda hingga paruh baya. Salah satu akronim yang digunakan untuk mendeskripsikan ciri-cirinya adalah "Bulser purpura yang nyeri dengan pola retikuler pada ekstremitas bawah" (UNGU). Hal ini terkait dengan sejumlah penyakit, termasuk hipertensi vena kronis dan varises.

☆ Pada hasil Stiftung Warentest tahun 2022 dari Jerman, kepuasan konsumen terhadap ModelDerm hanya sedikit lebih rendah dibandingkan dengan konsultasi telemedis berbayar.
  • Bisa disertai nyeri.
    References Livedoid vasculopathy: A review with focus on terminology and pathogenesis 36285834 
    NIH
    Livedoid vasculopathy adalah kondisi kulit langka yang ditandai dengan bisul menyakitkan yang terus muncul kembali di kaki bagian bawah.
    Livedoid vasculopathy (LV) is a rare thrombotic vasculopathy of the dermis characterized by painful, relapsing ulcers over the lower extremities. Diagnosis is challenging due to the overlap in clinical appearance and nomenclature with other skin disorders. Treatment selection is complicated by poor understanding of the pathogenesis of LV and lack of robust clinical trials evaluating therapy efficacy. The terminology and pathophysiology of LV are reviewed here, along with its epidemiology, clinical and histologic features, and treatment options. A diagnostic pathway is suggested to guide providers in evaluating for comorbidities, referring to appropriate specialists, and choosing from the available classes of therapy.
     Livedoid vasculopathy: A review of pathogenesis and principles of management 27297279
    Livedoid vasculopathy adalah kondisi kulit langka yang menyebabkan bisul berulang di kaki bagian bawah, meninggalkan bekas luka pucat yang dikenal sebagai atrophie blanche. Meskipun penyebab pastinya masih belum jelas, peningkatan pembekuan darah (hypercoagulability) diyakini sebagai faktor utamanya, sedangkan peradangan memainkan peran sekunder. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pembekuan meliputi sebagai berikut - deficiencies in proteins C and S, genetic mutations like factor V Leiden, antithrombin III deficiency, prothrombin gene mutations, high levels of homocysteine. Pada biopsi, kondisi ini menunjukkan adanya gumpalan darah di dalam pembuluh darah, penebalan dinding pembuluh darah, dan jaringan parut. Perawatan melibatkan pendekatan multi-cabang yang berfokus pada pencegahan penggumpalan darah dengan obat-obatan seperti obat anti-platelet, pengencer darah, dan terapi fibrinolitik. Berbagai obat dapat digunakan untuk kondisi kulit ini - colchicine and hydroxychloroquine, vasodilators, immunosuppressants.
    Livedoid vasculopathy is a rare skin condition that causes recurring ulcers on the lower legs, leaving behind pale scars known as atrophie blanche. While the exact cause is still unclear, it's believed that increased blood clotting (hypercoagulability) is the main factor, with inflammation playing a secondary role. Factors contributing to clotting include as follows - deficiencies in proteins C and S, genetic mutations like factor V Leiden, antithrombin III deficiency, prothrombin gene mutations, high levels of homocysteine. In biopsies, the condition shows blood clots inside vessels, thickening of vessel walls, and scarring. Treatment involves a multi-pronged approach focusing on preventing blood clots with medications like anti-platelet drugs, blood thinners, and fibrinolytic therapy. Various drugs can be used for this skin condition - colchicine and hydroxychloroquine, vasodilators, immunosuppressants.
     Livedoid Vasculopathy 32644463 
    NIH
    Livedoid vasculopathy adalah kondisi langka dimana lesi terjadi pada kedua kaki. Terbentuknya bekuan darah di pembuluh darah kecil diduga disebabkan oleh peningkatan pembekuan dan berkurangnya pemecahan bekuan darah, serta kerusakan pada lapisan pembuluh darah. Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita, terutama antara usia 15 dan 50 tahun. Berhenti merokok, merawat luka, dan menggunakan obat-obatan seperti pengencer darah dan obat antiplatelet sudah cukup efektif.
    Livedoid vasculopathy is a rare vasculopathy that is typically characterized by bilateral lower limb lesions. Increased thrombotic activity and decreased fibrinolytic activity along with endothelial damage are believed to be the cause of thrombus formation in the capillary vasculature. It is 3 times more common in females than in males, especially in patients between the ages of 15 to 50 years. There is no definite first-line treatment, but general measures like smoking cessation, wound care, and pharmacological measures like anticoagulants and antiplatelets have shown good results.