Neurofibroma adalah tumor selubung saraf jinak pada sistem saraf tepi. Pada 90 % kasus, tumor ini muncul sebagai lesi tunggal tanpa kelainan genetik. Sisanya terkait dengan neurofibromatosis tipe I (NF1), penyakit bawaan genetik dengan pola dominan autosomal. Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai gejala, mulai dari kerusakan fisik dan nyeri hingga gangguan kognitif.
Neurofibroma biasanya berdiameter 2–20 mm, bertekstur lunak, lembek, dan berwarna putih kemerahan. Diagnosis histopatologi dapat ditegakkan melalui biopsi.
Neurofibroma umumnya muncul pada masa remaja dan sering kali berkembang setelah pubertas. Pada penderita neurofibromatosis tipe I, jumlah dan ukuran lesi cenderung terus bertambah sepanjang masa dewasa.
A neurofibroma is a benign nerve-sheath tumor in the peripheral nervous system. In 90% of cases, they are found as stand-alone tumors, while the remainder are found in persons with neurofibromatosis type I (NF1), an autosomal-dominant genetically inherited disease. They can result in a range of symptoms from physical disfiguration and pain to cognitive disability.
☆ AI Dermatology — Free Service Pada hasil Stiftung Warentest tahun 2022 dari Jerman, kepuasan konsumen terhadap ModelDerm hanya sedikit lebih rendah dibandingkan dengan konsultasi telemedis berbayar.
Neurofibroma pada pasien dengan neurofibromatosis.
Neurofibroma cenderung memburuk seiring bertambahnya usia. Lesi pada individu ini pertama kali muncul ketika ia masih remaja.
Solitary neurofibroma – papul eritematosa yang lembut.
Neurofibromas adalah tumor jinak yang umum ditemukan pada saraf tepi. Biasanya tampak sebagai benjolan lembut pada kulit atau benjolan kecil di bawahnya. Tumor ini berkembang dari endoneurium dan jaringan ikat yang mengelilingi selubung saraf tepi. Neurofibromas are the most prevalent benign peripheral nerve sheath tumor. Often appearing as a soft, skin-colored papule or small subcutaneous nodule, they arise from endoneurium and the connective tissues of peripheral nerve sheaths.
Neurofibroma biasanya berdiameter 2–20 mm, bertekstur lunak, lembek, dan berwarna putih kemerahan. Diagnosis histopatologi dapat ditegakkan melalui biopsi.
Neurofibroma umumnya muncul pada masa remaja dan sering kali berkembang setelah pubertas. Pada penderita neurofibromatosis tipe I, jumlah dan ukuran lesi cenderung terus bertambah sepanjang masa dewasa.