Pityriasis lichenoides et varioliformis acutahttps://en.wikipedia.org/wiki/Pityriasis_lichenoides_et_varioliformis_acuta
Pityriasis lichenoides et varioliformis acuta adalah penyakit sistem kekebalan tubuh. Ini adalah bentuk yang lebih parah dari pitiriasis lichenoides kronika. Penyakit ini ditandai dengan ruam dan lesi kecil pada kulit. Penyakit ini lebih sering terjadi pada laki-laki dan biasanya terjadi pada usia dewasa muda. Penyakit ini sering salah didiagnosis sebagai cacar air atau infeksi stafilokokus. Biopsi dianjurkan untuk mendiagnosis kelainan ini.

☆ Pada hasil Stiftung Warentest tahun 2022 dari Jerman, kepuasan konsumen terhadap ModelDerm hanya sedikit lebih rendah dibandingkan dengan konsultasi telemedis berbayar.
  • PLEVA (pityriasis lichenoides et varioliformis acuta)
    References Pityriasis Lichenoides Et Varioliformis Acuta (PLEVA) 36256784 
    NIH
    Pityriasis lichenoides et varioliformis acuta (PLEVA) , juga dikenal sebagai penyakit Mucha-Habermann, adalah kondisi kulit langka yang menyebabkan ruam berwarna merah kecokelatan dengan bercak bersisik. Papula dapat berkembang menjadi vesikel, pustula, dan bisul, dan lesi ini dapat berhubungan dengan pruritus atau sensasi terbakar. Seringkali terasa gatal atau terasa seperti terbakar. PLEVA biasanya menyerang batang tubuh, lengan atas, dan kaki, terutama di lipatan kulit. Ruam bisa datang dan pergi seiring berjalannya waktu, dalam beberapa kasus berlangsung bertahun-tahun.
    Pityriasis lichenoides et varioliformis acuta (PLEVA), also known as Mucha-Habermann disease, is an uncommon cutaneous inflammatory rash characterized by diffuse red-brown papules in various stages with a mica-like scale on more established lesions. The papules may progress to form vesicles, pustules, and ulcers, and these lesions can be associated with pruritus or a burning sensation. PLEVA favors the trunk and proximal extremities, especially in the flexural regions. This rash tends to relapse and remit with variable duration, sometimes lasting up to years.