Poikilodermahttps://en.wikipedia.org/wiki/Poikiloderma
Poikiloderma adalah kondisi kulit yang meliputi area hipopigmentasi, hiperpigmentasi, telangiektasis, dan atrofi. Poikiloderma paling sering terlihat di dada atau leher, dan ditandai oleh pigmen berwarna merah pada kulit, yang umumnya terkait dengan kerusakan akibat sinar matahari.

☆ AI Dermatology — Free Service
Pada hasil Stiftung Warentest tahun 2022 dari Jerman, kepuasan konsumen terhadap ModelDerm hanya sedikit lebih rendah dibandingkan dengan konsultasi telemedis berbayar.
      References Diagnosis and Differential Diagnosis of Poikiloderma of Civatte: A Dermoscopy Cohort Study 36892344 
      NIH
      Poikiloderma of Civatte adalah kondisi kulit yang umum, terutama muncul di leher dan wajah pada wanita pascamenopause berkulit putih. Lesi‑lesinya berupa kombinasi garis merah, bintik hitam, dan kulit yang menipis. Biasanya penyakit ini menyerang area yang terpapar sinar matahari, seperti wajah, leher, dan dada, namun tidak muncul pada area yang tidak terkena sinar matahari. Poikiloderma of Civatte dapat dikategorikan berdasarkan ciri utamanya: kemerahan, bintik hitam, atau kombinasi keduanya. Penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami, namun faktor‑faktor seperti paparan sinar matahari, perubahan hormonal, reaksi terhadap parfum atau kosmetik, serta proses penuaan diduga berperan. Poikiloderma of Civatte cenderung memburuk secara perlahan seiring berjalannya waktu.
      Poikiloderma of Civatte (PC) is a rather common benign dermatosis of the neck and face, mainly affecting fair-skinned individuals, especially postmenopausal females. It is characterized by a combination of a reticular pattern of linear telangiectasia, mottled hyperpigmentation and superficial atrophy. Clinically, it involves symmetrically sun-exposed areas of the face, the neck, and the V-shaped area of the chest, invariably sparing the anatomically shaded areas. Depending on the prevalent clinical feature, PC can be classified into erythemato-telangiectatic, pigmented, and mixed clinical types. The etiopathogenesis of PC is incompletely understood. Exposure to ultraviolet radiation, hormonal changes of menopause, contact sensitization to perfumes and cosmetics, and normal ageing have been incriminated. The diagnosis is usually clinical and can be confirmed by histology, which is characteristic, but not pathognomonic. The course is slowly progressive and irreversible, often causing significant cosmetic disfigurement.