Prurigo pigmentosahttps://en.wikipedia.org/wiki/Prurigo_pigmentosa
Prurigo pigmentosa adalah kondisi kulit langka yang penyebabnya tidak diketahui, ditandai dengan munculnya papula eritematosa secara tiba-tiba yang meninggalkan hiperpigmentasi retikulat saat sembuh. Kondisi ini terkadang disebabkan oleh pembatasan pola makan baru-baru ini.

☆ Pada hasil Stiftung Warentest tahun 2022 dari Jerman, kepuasan konsumen terhadap ModelDerm hanya sedikit lebih rendah dibandingkan dengan konsultasi telemedis berbayar.
  • Ditandai dengan ruam gatal yang berulang disertai hiperpigmentasi seperti jaring.
  • Khas Prurigo pigmentosa
  • Ini juga dapat terjadi setelah penurunan berat badan yang cepat baru-baru ini.
References Prurigo Pigmentosa 38261670 
NIH
Prurigo pigmentosa adalah kondisi peradangan kulit langka yang pertama kali dijelaskan oleh Nagashima dkk pada tahun 1971. Kondisi ini terutama menyerang wanita muda keturunan Asia Timur namun juga dapat terjadi pada orang lain. Ini muncul sebagai ruam simetris berupa benjolan merah di leher, dada, dan punggung. Benjolan ini sering kali membentuk pola seperti jaring dan dapat muncul dan hilang, meninggalkan bercak lebih gelap pada kulit. Prurigo pigmentosa dapat dipicu oleh perubahan metabolisme, seperti yang disebabkan oleh diet ketogenik yang semakin populer akhir-akhir ini.
Prurigo pigmentosa, also known as Nagashima disease or keto rash, is a rare inflammatory skin disease initially described by Nagashima et al in 1971. Prurigo pigmentosa typically, but not exclusively, affects young females of East Asian ethnicity, presenting as a symmetrical eruption of urticarial papules on the neck, chest, and back. The papular eruption typically coalesces into a reticulated pattern that repeatedly resolves and recurs, resulting in hyperpigmented skin of cosmetic concern. Prurigo pigmentosa can be triggered by metabolic derangements, including those secondary to ketogenic diets, which have experienced a rise in popularity in recent years.
 Prurigo pigmentosa: A multi-institutional retrospective study 37001731
Prurigo pigmentosa adalah kondisi kulit yang menyebabkan benjolan merah tiba-tiba dan gatal dengan pola seperti jaring yang diikuti bintik hitam. Akhir-akhir ini, ditemukan beberapa bukti bahwa Prurigo pigmentosa dikaitkan dengan diet ketogenik. Penyakit ini dapat menyerang orang-orang dari berbagai usia dan jenis kelamin, dengan kecenderungan lebih sering terjadi pada wanita. Jika kembali ke pola makan biasa atau menggunakan perawatan kulit tidak sepenuhnya membantu, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik oral seperti doksisiklin atau minosiklin (100 mg dua kali sehari selama 1 hingga 2 bulan) .
Prurigo pigmentosa is a skin condition causing sudden, itchy, red bumps in a net-like pattern followed by dark spots. Lately, some evidences were founded that Prurigo pigmentosa is associated with the ketogenic diet. It can affect people of different ages and genders, with a tendency to be more common in females. In cases where returning to a regular diet or using skin treatments doesn't fully help, doctors may prescribe a course of oral antibiotics like doxycycline or minocycline (100 mg twice daily for 1 to 2 months).