Striae distensaehttps://id.wikipedia.org/wiki/Gurat_peregangan
Striae distensae adalah bentuk jaringan parut pada kulit dengan warna yang tidak sesuai warna. Seiring waktu, mereka mungkin berkurang, tetapi tidak hilang sepenuhnya. Striae disebabkan oleh robeknya dermis selama periode pertumbuhan tubuh yang pesat, misalnya selama masa pubertas atau kehamilan, yang biasanya terbentuk pada trimester terakhir. Biasanya pada perut, striae ini juga biasa terjadi pada payudara, paha, pinggul, punggung bawah, dan bokong. Striae juga dapat dipengaruhi oleh perubahan hormonal yang berhubungan dengan pubertas, kehamilan, atau terapi penggantian hormon. Tidak ada bukti bahwa krim yang digunakan selama kehamilan dapat mencegah stretch mark.

Perlakuan
Ini terjadi ketika berat badan Anda bertambah terlalu cepat. Dalam hal ini, segera menurunkan berat badan dapat membantu mencegah gejala bertambah parah.

☆ Pada hasil Stiftung Warentest tahun 2022 dari Jerman, kepuasan konsumen terhadap ModelDerm hanya sedikit lebih rendah dibandingkan dengan konsultasi telemedis berbayar.
  • Lokasi paling umum adalah di sekitar perut.
  • Striae distensae (stretch marks)
  • Striae distensae (stretch marks)
  • Berhubungan dengan obesitas berat.
References Striae Distensae Treatment Review and Update 31334056 
NIH
Stretch mark adalah kondisi kulit yang umum terjadi pada wanita berusia 5 hingga 50 tahun. Stretch mark dapat menyebabkan masalah kosmetik dan tekanan emosional, terutama pada wanita dan profesi tertentu yang mengutamakan penampilan. Perawatan sering kali mencakup krim seperti tretinoin dan asam glikolat, serta terapi laser (carbon dioxide, Er:YAG) .
Striae distansae (SD) or stretch marks are very common, asymptomatic, skin condition frequently seen among females between 5 to 50 years of ages. It often causes cosmetic morbidity and psychological distress, particularly in women and in certain professions where physical appearances have significant importance. Commonly cited treatments include topical treatments like tretinoin, glycolic acid, ascorbic acid and various lasers including (like) carbon dioxide, Er:YAG, diode, Q-switched Nd:YAG, pulse dye and excimer laser. Other devices like radiofrequency, phototherapy and therapies like platelet rich plasma, chemical peeling, microdermabrasion, needling, carboxytherapy and galvanopuncture have also been used with variable success.
 New Progress in Therapeutic Modalities of Striae Distensae 36213315 
NIH
Topical treatment modalities are mainly used as an adjunctive treatment. Ablative lasers and non-ablative lasers are the most popular, among which picosecond has been tried in striae distensae treatment in the last two years. Combined treatment modalities are currently a hot spot for SD treatment, and microneedle radiofrequency and fractional CO2 laser combined with other treatments are the most common. Microneedle radiofrequency is the most commonly used and achieved therapeutic effect among the combined treatment modalities.