Urticaria - Urtikariahttps://id.wikipedia.org/wiki/Urtikaria
Urtikaria (Urticaria) adalah sejenis ruam kulit dengan benjolan merah, menonjol, dan gatal. Seringkali bercak ruam berpindah‑pindah. Biasanya bertahan beberapa hari dan tidak meninggalkan perubahan kulit yang bersifat permanen. Kurang dari 5 % kasus bertahan lebih dari enam minggu. Urtikaria (urticaria) sering terjadi setelah infeksi atau sebagai reaksi alergi, misalnya terhadap obat atau makanan.

Pencegahan dilakukan dengan menghindari pemicu yang diketahui. Pengobatan biasanya meliputi antihistamin seperti diphenhydramine dan ranitidine. Pada kasus berat, kortikosteroid atau inhibitor leukotrien dapat dipertimbangkan. Menjaga suhu lingkungan tetap sejuk juga dapat membantu sementara. Jika ruam berlangsung lebih dari enam minggu, imunosupresan seperti siklosporin dapat dipakai.

Urtikaria merupakan penyakit umum; sekitar 20 % populasi pernah mengalaminya. Urtikaria akut terjadi secara merata pada pria dan wanita, sedangkan urtikaria kronis lebih sering ditemukan pada wanita. Urtikaria akut lebih sering muncul pada anak‑anak, sementara urtikaria jangka panjang lebih sering terjadi pada usia paruh baya. Jika berlangsung lebih dari 2 bulan, biasanya menjadi kronis dan dapat bertahan bertahun‑tahun sebelum akhirnya hilang.

Pengobatan – Obat OTC
Urtikaria akut biasanya sembuh dalam waktu seminggu, sementara urtikaria kronis dapat bertahan bertahun‑tahun meskipun sebagian besar pasien akhirnya mengalami remisi. Pada urtikaria kronis, disarankan mengonsumsi antihistamin secara rutin hingga gejala menghilang dengan sendirinya.

Antihistamin yang dijual bebas, seperti cetirizine atau levocetirizine, lebih efektif dibandingkan fexofenadine tetapi dapat menyebabkan rasa mengantuk.
#Cetirizine [Zytec]
#LevoCetirizine [Xyzal]

Untuk urtikaria kronis, antihistamin non‑sedatif seperti fexofenadine lebih disukai.
#Fexofenadine [Allegra]
#Diphenhydramine [Benadryl]
#Loratadine [Claritin]
☆ AI Dermatology — Free Service
Pada hasil Stiftung Warentest tahun 2022 dari Jerman, kepuasan konsumen terhadap ModelDerm hanya sedikit lebih rendah dibandingkan dengan konsultasi telemedis berbayar.
  • Lesi yang diduga merupakan Erythema multiforme minor atau urticarial vasculitis, bukan urtikaria biasa.
  • Ini adalah kasus khas gatal-gatal. Lesi dapat berpindah setiap beberapa jam.
  • Urtikaria – lengan
  • Cold urticaria
  • Urtikaria dingin
  • Gatal‑gatal pada dinding dada kiri. Perhatikan bahwa lesinya sedikit menonjol.
  • Urtikaria khas
  • Urticarial Vasculitis (Urtikaria vaskulitis)
  • Dermographic urticaria biasanya merupakan urtikaria kronis yang dapat bertahan selama beberapa tahun sebelum tiba‑tiba menghilang.
  • Dermatographic urticaria (urtikaria dermatografik)
References Acute and Chronic Urticaria: Evaluation and Treatment 28671445
Urtikaria, yang sering kali ditandai dengan bintik‑bintik gatal dan terkadang pembengkakan pada lapisan kulit yang lebih dalam, biasanya ditangani dengan menghindari pemicunya bila diketahui. Perawatan utama melibatkan antihistamin H1 generasi kedua, yang dapat ditingkatkan dosisnya bila diperlukan. Selain itu, obat lain seperti antihistamin H1 generasi pertama, antihistamin H2, antagonis reseptor leukotrien, antihistamin kuat, dan kortikosteroid jangka pendek dapat digunakan secara bersamaan. Untuk kasus yang persisten, rujukan ke spesialis untuk terapi alternatif seperti omalizumab atau siklosporin dapat dipertimbangkan.
Urticaria, often characterized by itchy wheals and sometimes swelling of the deeper skin layers, is typically managed by avoiding triggers, if known. The primary treatment involves second-generation H1 antihistamines, which can be adjusted to higher doses if needed. Additionally, other medications like first-generation H1 antihistamines, H2 antihistamines, leukotriene receptor antagonists, potent antihistamines, and short courses of corticosteroids may be used alongside. For persistent cases, referral to specialists for alternative therapies like omalizumab or cyclosporine may be considered.
 Urticaria and Angioedema: an Update on Classification and Pathogenesis 28748365
 Chronic Urticaria 32310370 
NIH
Second-generation H1-antihistamines (e.g., cetirizine, loratadine, fexofenadine), Omalizumab, Ciclosporin, and short courses only of systemic corticosteroids
 Angioedema 30860724 
NIH
Angioedema adalah pembengkakan yang tidak meninggalkan lubang bila ditekan, terjadi pada lapisan bawah kulit atau selaput lendir. Biasanya menyerang area seperti wajah, bibir, leher, dan anggota badan, serta mulut, tenggorokan, dan usus. Penyakit ini menjadi berbahaya bila mempengaruhi tenggorokan, berpotensi menyebabkan situasi yang mengancam jiwa.
Angioedema is non-pitting edema that involves subcutaneous and/or submucosal layers of tissue that affects the face, lips, neck, and extremities, oral cavity, larynx, and/or gut. It becomes life-threatening when it involves the larynx.